Jakarta – Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) melakukan unjuk rasa di depan Mabes Polri, jalan Trunojoyo Jakarta Selatan. Mereka menuntut Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan dari jabatannya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, seharusnya unjuk rasa tersebut tidak perlu terjadi apabila dikomunikasikan dengan pihak kepolisian. Menurutnya, lewat jalan komunikasi semua persoalan bisa selesai.
“Jangan sampai demo menjadi tren untuk menekan, untuk menjelekkan seseorang, menjelekkan pemerintah, dan menyudutkan pemerintahan,” ujar Wiranto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Karenanya, solusi ke depan untuk melakukan unjuk rasa jangan sampai membuat masyarakat terganggu. Menurutnya, unjuk rasa bisa dilakukan oleh sepuluh orang sehingga bisa tertib dan tentram suasananya.
“Seharusnya dikomunikasi tidak usah rame-rame, sepuluh orang, lima orang ingin ketemu Menko Polhukam silahkan, pasti saya terima dengan baik,” katanya.
Baca juga: Wow, Harga Cabai di Aceh Hanya Mencapai Rp 70 Ribu per Kg
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak gampang melakukan unjuk rasa. Ini penting agar pemerintah bisa fokus menjalankan tugasnya. Karena adanya unjuk rasa dapat mengancam stabilitas sosial, ekonomi dan politik.
“Masyarakatnya jangan dikit-dikit demo. menghabiskan energi kita sebagai bangsa,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)