Jakarta – Pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) tampaknya mulai mendapat angin menghadapi Pilgub DKI Jakarta, 15 Februari mendatang.
Momentum positif tersebut terutama hadir pascadebat tiga kandidat yang digelar Jumat (13/1/2107) kemarin dan proses hukum yang telah berjalan selama ini.
Demikian rangkuman pandangan dari Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kuskridho Ambardi, dan Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari, di Jakarta, Minggu (15/1) dan Senin (16/1/2017).
Kuskridho berpendapat, jelang pemungutan suara, elektabilitas Ahok-Djarot diyakini akan terus menanjak. Debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pekan lalu, dianggap menguatkan kembali memori warga Jakarta tentang kemampuan dan kinerja Ahok memimpin Jakarta selama dua tahun terakhir.
“Debat kemarin menjadi momentum di mana masyarakat DKI mulai kembali mengingat kemampuannya dalam memimpin Ibukota. Bagi pemilih, kinerja petahana adalah pertimbangan paling penting dalam memberikan suara,” ujar Kuskridho.
Ia melanjutkan, debat terbuka merupakan peristiwa yang bisa memberi informasi banyak bagi pemilih. Karena itu juga menjadi sangat penting untuk mendongkrak elektabilitas pasangan Ahok-Djarot.
“Dalam debat kemarin, pasangan Ahok-Djarot terlihat lebih bagus penguasaan materinya dibandingkan dua pasangan penantang,” kata Kuskridho.
Baca juga: Beredar Foto Bocah Kecil Ikut Demo 161 Meski Kakinya Patah
“Bagi yang sejak awal memang menganggap Ahok menistakan agama, pandangan saksi dan penuntut yang tak menguntungkan Ahok, akan meneguhkan pilihan pemilih yang menolak Ahok,” terangnya. (Yayan – www.harianindo.com)