Jakarta – TNI AL bakal menggelontorkan Rp 2,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa korps pelaut sepanjang tahun ini. Dari jumlah anggaran tersebut, Rp 1,6 triliun untuk menambah alutsista. Rabu (11/1/2017), KSAL Laksamana Ade Supandi menyaksikan langsung penandatanganan kontrak belanja alutsista di Mabes TNI AL, Jakarta.
Ade menjelaskan, dana Rp 1,6 triliun untuk alutsista bakal dibelanjakan berbagai alat. Misalnya kapal kecil, kapal patroli, dan kapal angkatan laut (KAL). ”Kemudian pengadaan alat kelengkapan prajurit,” katanya, seperti dikutip dari Jawa Pos.
Dia memang tidak menyebutkan secara rinci jenis serta spesifikasi alutsista yang masuk pengadaan tahun ini. Namun, dia memastikan semua diawasi dengan baik. Tidak satu pun kontrak luput dari pengawasannya. Sehingga semua alutsista yang dibeli sesuai rencana dan kebutuhan.
Baca juga: Politikus Gerindra Nilai Pidato Megawati Melecehkan Agama
Lebih lanjut Ade menjelaskan, dari total Rp 2,22 triliun yang digelontorkan oleh TNI AL untuk belanja barang dan jasa tahun ini, Rp 409 miliar di antaranya digunakan untuk kebutuhan sarana dan prasarana, Rp 118 miliar untuk perlengkapan personel, Rp 48 miliar untuk sarana dan prasarana pendidikan, serta Rp 12 miliar untuk kebutuhan penelitian dan pengembangan. Seluruh anggaran itu masuk dalam 215 kontrak. Selain diawasi ketat, belanja barang dan jasa TNI AL juga sudah melalui proses.
”Sebelumnya sudah dilaksanakan lelang sebagaimana diatur Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,” terang Ade. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)