Jakarta – Beberapa hari ini media sosial diramaikan dengan pro dan kontra terkait ormas Front Pembela Islam (FPI) yang mengikuti pelatihan Bela Negara pada Kamis (5/1/2017) dibawah pimpinan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0603 Lebak Letkol Czi Ubaidillah.
Terkait hal ini, pejabat Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan, Letkol Eka Sundawan mengatakan, semua ormas boleh mengikuti pelatihan Bela Negara, termasuk FPI, agar anggotanya mempunyai karakter Indonesia, bukan orang Islam Indonesia yang berkarakter Arab.
“Misalnya seperti FPI, ya agar FPI yang berwarna Indonesia, Islam yang berwarna Indonesia, bukan Islam yang Arab. Jadi kita harus menyadari bahwa kita ini orang Indonesia yang beragama Islam atau Kristen, bukan orang Islam yang ada di Indonesia,” kata Eka Sundawan, sdi kantornya, Senin (9/1/2017).
Menurut Eka, selama ini Kementerian Pertahanan telah melakukan kerja sama dengan beberapa ormas yang meminta agar anggotanya dibina terkait kesadaran bela negara.
“Kemarin kami sudah melaksanakan kerja sama dengan 25 ormas, misalnya Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih dan lainnya. Kalau sekarang sudah lebih banyak lagi,” jelasnya.
Sedangkan menurut Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda M. Faisal, pemerintah tidak melarang ormas manapun untuk mengikuti pelatihan bela negara selama ormas tersebut mau mengikuti aturan dan kurikulum yang telah dibuat oleh Kementerian Pertahanan.
“Bukan masalah ormasnya, tetapi kita bicara manusianya, warga negaranya. Pembinaan karakter manusia, bukan karakter ormas. Kalau karakter ormas ya, silahkan bina sendiri,” tegas Faisal.
Seperti diketahui, pelatihan bela negara yang diikuti oleh FPI menjadi ramai dibicarakan setelah akun Instagram @dpp_fpi mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan sejumlah anggota FPI melakukan latihan, seperti melewati sungai dan memanjat jarring tambang, dengan bimbingan anggota TNI.
(samsul arifin – www.harianindo.com)