Jakarta – Penghadangan terhadap kampanye “blusukan” kandidat gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Gang Pepaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ternyata berbuntut panjang.

Keluarga Penghadang Kampanye Ahok
Terdapat dua orang penghadang kampanye Ahok yang diamankan oleh polisi dari Polsek Jagakarsa.
Akibatnya, tiga orang yang mengaku sebagai keluarga penghadang Ahok itu tidak terima anggota keluarganya diamankan oleh polisi.
Dua pria serta seorang wanita itu terlihat marah-marah dan menunggu kedatangan Ahok dari luar jalan. Mereka menolak Ahok menyambangi kawasan Lenteng Agung.
“Kami nolak. Warga Lenteng Agung menolak (Ahok),” kata Yakub Sobirin yang mengaku sebagai ayah Nahwan Hadi, seorang pria penghadang kampanye Ahok, Jumat (6/1/2017).
Ketika ditanya alasannya menolak kedatangan Ahok, Yakub tak mau menjelaskan detail. Bukan kali ini saja kampanye Ahok ditolak warga.
Sebelumnya, warga diberitakan menolak kedatangan Ahok terkait kasus dugaan penodaan agama. Dalam kasus tersebut, Ahok berstatus sebagai terdakwa.
Baca juga: Massa Penolak Blusukan Djarot di Basis FPI Enggan Diajak Dialog
“Enggak usah ditanya (alasannya). Pokoknya gue tolak,” ujar Yakub dengan nada tinggi. Yakub merasa kesal. Sebab, menurut dia, rencana kampanye Ahok ini tidak dikoordinasikan dengan warga setempat. (Yayan – www.harianindo.com)