Jakarta – Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia pasca ditemukannya materi pelatihan militer Australia oleh pajurit Kopassus yang bertugas melatih di sana.
Menurut keterangan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto, dihentikannya sementara kerja sama tersebut, salah satunya adalah karena temuan itu.
“Ya ada masalah itu dan ada beberapa hal yang masih harus kita kaji lagi agar hubungan kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Wuryanto, Rabu (4/1/2017).
Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui tentang penghentian sementara kerja sama militer oleh Indonesia dan mencermati dan menyelidiki kasus ini agar hubungan antara militer Indonesia dan Australia tetap berjalan dengan baik.
“Australia berkomitmen membangun hubungan pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk latihan kerja sama militer,” ujar Payne.
Secara terpisah Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin telah melayangkan surat kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada 23 November terkait hal ini.
Panglima Militer Australia Letnan Jenderal Angus Campbell juga telah menulis surat kepada Panglima TNI, menyatakan bahwa Australia tidak mendukung materi yang berisi penghinaan terhadap TNI dan Pancasila tersebut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)