Istanbul – Pelaku teror yang keji dalam pembantaian bersenjata api di Istanbul Turki rupanya orang yang terlatih.
Pelaku dengan kostum sinterklas dan menghabisi nyawa 39 orang di kelab malam Istanbul, Turki pada malam tahun baru itu diduga dilakukan oleh kelompok Islamic State (ISIS). Dilaporkan media lokal, pihak keamanan menduga, pelaku adalah orang yang terlatih dan menjalani pelatihan militer di Suriah.
Penyerang, yang masih buron menembak mati seorang polisi dan seorang warga sipil di pintu masuk ke kelab malam Reina. Pelaku kemudian melepaskan tembakan dengan senapan otomatis dan peluru setengah lusin sekalipun korban sudah terluka dan terkapar di tanah.
ISIS diduga menjadi dalang dari serangan teror tersebut. Penembakan itu diduga sebagai aksi balas dendam atas keterlibatan militer Turki di Suriah.
Baca juga: Sir Ivan Rogers Mundur dari Dubes Inggris untuk Uni Eropa
“Penyerang itu memiliki pengalaman militer, bisa jadi telah berjuang di Suriah selama bertahun-tahun,” kata satu sumber keamanan sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (3/1/2016).
Sumber tersebut mengatakan pelaku, mungkin telah diarahkan oleh kelompok jihad. Surat kabar Haberturk mengatakan penyelidikan polisi mengungkapkan pria bersenjata itu telah memasuki Turki dari Suriah dan pergi ke pusat kota Konya pada bulan November, bahkan pergi dengan istri dan dua anaknya agar tidak menarik perhatian.
Pria bersenjata itu telah melemparkan alat peledak beberapa kali selama penembakan, tampaknya untuk mengelabui publik. Media lokal juga menyebutkan ada ledakan kecil selama serangan itu.
Beberapa media Turki melaporkan bahwa polisi mencari pria 28 tahun itu diyakini sebagai pelakunya. Layanan keamanan Kyrgyzstan mengatakan seorang pria telah diperiksa polisi Kyrgyz namunkemudian dilepaskan. Para pejabat Turki belum berkomentar tentang rincian penyelidikan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)