Jakarta – Umat kristiani akan merayakan Hari Natal besok, 25 Desember. Bertepatan dengan itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berpesan agar perayaan Natal diselenggarakan dalam suasana kesederhanaan.
Menurutnya, perayaan Natal harus dapat dijadikan momentum bagi umat Kristiani untuk bisa lebih meningkatkan kualitas kehidupan beragama sesuai nilai dan ajaran yang diyakininya.
”Sebab, peningkatan kualitas beragama menjadi modal penting bagi pembangunan bangsa yang majemuk,” ujar Lukman pada Sabtu (24/12/2016)
Indonesia, lanjut Lukman, dikenal sebagai bangsa religius dalam segala bentuk keragamannya. Karenanya, dia berharap semua pihak dapat mengedepankan sikap saling menghormati dan bertoleransi. Pasalnya, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan sangat diperlukan, terutama untuk merawat kerukunan dan kedamaian.
”Untuk itu, kita hormati saudara-saudara kita yang tak mengucapkan ‘Selamat Natal’ atas dasar pemahaman keyakinannya, sebagaimana kita juga hormati mereka yang mengucapkannya,” katanya.
Baca juga: Densus 88 Telusuri Jalur Rekrutmen Jaringan Bahrun Naim
Menurut Lukman, masyarakat harus berlapang dada menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sembari berharap mereka juga dengan penuh kesadaran menghormati sesama saudaranya yang tak merayakan Natal.
Karenanya, apabila semua anak bangsa saling menghormati kepada yang lain, maka nilai perbedaan akan terasa sangat indah.
“Selamat bersuka cita dan berbahagia. Namun tetaplah dalam kesederhanaan dan taburlah kebaikan,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)