Jakarta – Belum lama ini Bank Indonesia telah resmi merilis sederet mata uang rupiah emisi 2016 yang hadir dengan desain dan gambar pahlawan baru. Namun, tampilan baru mata uang rupiah ternyata menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, mulai dari desainnya yang dinilai mirip mata uang Tiongkok, Yuan, hingga pemilihan tokoh pahlawan.
Salah seorang pahlawan yang menghiasi mata uang rupiah yang baru ialah Tjipto Mangunkusumo, yang foto wajahnya terpampang di uang logam Rp. 200. Ternyata Tjipto Mangunkusumo menyimpan sisi sejarah yang cukup kelam, yakni tuduhan terlibat dalam pemberontakan PKI yang membuatnya ‘dibuang’ pemerintah Hindia Belanda ke Banda, Maluku.
Berikut sekilas sejarah tentang Tjipto Mangunkusumo, yang dikutip dari Jawa Pos, Jumat (23/12/2016):
Partai Komunis Indonesia (PKI) memang memberontak. Mereka melawan pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan ikut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di wilayah Pulau Jawa, pemberontakan bermula pada 12 November 1926, sementara itu di wilayah Sumatera pemberontakan dimulai sejak malam Tahun Baru 1927. Namun pemberontakan tersebut tak berlangsung lama karena berhasil dipadamkan pemerintah oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sejurus kemudian, Juli 1927, bersama Soekarno, Tjipto Mangoenkoesoemo yang lahir di Jepara, 4 Maret 1886, mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), partai politik kedua yang memakai nama Indonesia setelah PKI.
Tak lama setelah PNI berdiri, Tjipto ditangkap dan dituduh terlibat dalam pemberontakan PKI. Ia pun “dijatuhi hukuman pembuangan menurut putusan pemerintah pada 16 Desember 1927 yaitu ke Banda,” tulis Soegeng Reksodihardjo dalam buku DR. Cipto Mangunkusumo.
Dalam surat perpisahan tertanggal 19 Desember 1927 untuk kawan-kawannya, Tjipto menulis, “kepada kaum sefaham, poetoesan telah djatoeh: akoe mendapat Banda.”
Baca juga:
Dipolisikan, Dwi Estiningsih Merasa Twitnya Tentang Pahlawan Kafir Masih Wajar
Terkait ‘Pahlawan Kafir’, Dwi Estiningsih Ingin Bertemu dengan Pelapor
Untuk mengenang jasa pahlawan pergerakan nasional tersebut, Tjipto Mangunkusumo kini menjadi nama dari RSUP di Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1964. (bimbim – www.harianindo.com)