Solo – Sekitar delapan dari 20 orang tersangka tertangkap oleh Polda Jawa Tengah. Kedelapan orang tersebut telah dianggap terlibat dalam aksi sweeping dan pengerusakan terhadap Social Kitchen Lounge and Bar di Solo.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, meminta kepada pelaku yang hingga kini masih belum tertangkap untuk segera menyerahkan diri. Aksi sweeping dan pengerusakan di Social Kitchen, terjadi pada Minggu dini hari, (18/12/2016). Ditambah laku, pelaku diketahui juga melakukan penjarahan terhadap barang milik pengunjung. Aksi tersebut dilakukan oleh anggota Laskar Umat Islam Surakarta.
“Sweeping dilakukan LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta). Pimpinan, sekretaris, humas, pelatih fisik dan pengacara sudah kita tangkap. Awal sebanyak lima orang,” kata Condro Kirono di Solo, Kamis, (22/12/2016).
Sementara itu, Polda Jawa Tengah juga telah menangkap tiga orang yang terlibat dalam sweeping dan pengerusakan. Ketiga orang yang ditangkap pada Rabu malam merupakan pelaku lapangan. Mereka bertiga ditangkap di kawasan pasar malam. Karena ada perlawanan, pihak kepolisian melakukan tindakan pelumpuhan dengan tembakan.
“Semalam anggota kami melakukan penangkapan. Saat penangkapan di sekaten (pasar malam) terjadi perlawanan sehingga anggota melepaskan tembakan peringatan,” ujarnya.
Lantas Condro menambahkan bahwa jumlah pelaku yang terlibat dalam aksi sweeping tersebut mencapai 20 orang. Oleh sebab itu, para pelaku yang belum tertangkap diminta untuk segera menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.
“Pelaku yang ditangkap itu baru delapan orang. Saya pun mengimbau kepada pelaku lainnya untuk menyerahkan diri,” katanya.
Dalam aksi sweeping tersebut, Condro menambahkan para pelaku juga melakukan perusakan serta penjarahan. Bahkan, dalam aksi perusakan juga disertai penganiayaan. Akibatnya sejumlah korban mengalami luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kapolda juga menunjukkan barang bukti hasil penjarahan berupa tablet berukuran 8 sentimeter.
“Ini beberapa korban yang mengalami luka karena penganiayaan. Para pelaku juga merampas barang dari pengunjung. Ini ada satu barang bukti berupa tablet. Masih ada beberapa korban yang mengaku kehilangan barang,” katanya.
Baca Juga : Menolak di BAP, Sri Bintang Pamungkas : “Rakyat Pasti Menang”
Kini sudah ada sekitar 19 saksi yang dimintai keterangan. Bahkan, petugas telah melakukan olah TKP di lapangan. Dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan rekonstruksi kejadian tersebut. Dia melanjutkan, saat ini Social Kitchen yang terletak di daerah Banjarsari pun ditutup. Penutupan tersebut lantaran lounge and bar tersebut melanggar aturan jam operasional.
“Saya minta restoran itu ditutup karena mereka menyalahi aturan jam buka,” katanya.
(bimbim – www.harianindo.com)