Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Partai Hanura, Rabu (21/12/2016) malam.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengimbau Hanura untuk terus menjadi mitra strategis bagi pemerintah. Sebab, bangsa Indonesia butuh banyak energi, termasuk dari Partai Hanura, untuk mengatasi berbagai persoalan.
“Jangan sampai energi kita habis untuk hal yang tidak produktif seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini,” pesan Jokowi.
Jokowi juga menyinggung mengenai adanya masyarakat yang saat ini kerap menghina dan menjelekkan pemerintahan.
Sang presiden mengaku terbuka dengan kritik yang membangun, tetapi bukan hinaan, apalagi upaya untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.
“Orang banyak yang lupa bedanya kritik dan menghina. Orang tak bisa memilah mana kritik mana menghasut, mana kritik mana ujaran kebencian, mana kritik, mana makar,” ucap Jokowi.
“Kritik dan makar itu sudah berbeda sekali,” kata dia.
Jokowi juga menuturkan, pihak yang selama ini menghina pemerintah beralasan berlindung di balik era demokrasi. Padahal, Jokowi mengaku tidak masalah menerima kritik selama disampaikan dengan proporsional.
Baca juga: Terkait ‘Pahlawan Kafir’, Dwi Estiningsih Ingin Bertemu dengan Pelapor
“Mau demo tiap hari juga boleh. Tetapi, kalau makar, tahu sendiri,” ucap Jokowi yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah ribuan kader Hanura yang hadir. (Yayan – www.harianindo.com)