Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali tidak datang dalam acara debat yang difasilitasi oleh media. Terakhir AHY tidak datang dalam acara debat yang diselenggarakan oleh KompasTV pada Kamis (15/12/2016) malam.
Untuk kali ini, AHY beralasan dirinya tidak datang ke acara debat tersebut karena acara itu bukan acara resmi yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, sehingga dirinya lebih mengutamakan untuk bertemu langsung dengan warga.
Terkait absennya AHY untuk yang kedua kalinya dalam acara debat, Koordinator Sahabat Anies Baswedan – Sandiaga, Anggawira, menilai AHY tidak siap dalam menghadapi debat terbuka dan alasan yang disampaikan tidak tepat.
“Dari sini warga bisa menilai mana paslon yang siap, dan mana yang belum. Meskipun, acara tersebut bukan merupakan debat resmi yang difasilitasi oleh KPU, namun ini merupakan salah satu ajang untuk menawarkan program kerja dan gagasan kepada masyarakat. Terlebih ini disiarkan live oleh media, maka cankupannya akan semakin luas. Dengan ketidakhadiran Agus kemarin, maka banyak masyarakat yang kecewa dan memunculkan opini-opini negatif. Agus dinilai tidak siap untuk berdebat di depan paslon lain,” ujar Anggawira.
Menurut Anggawira, AHY yang seorang militer seharusnya tidak memilih-milih medan tempurnya.
“Sebagai prajurit seharusnya Agus ingat akan filosofi tersebut. Acara debat terbuka bisa diibaratkan sebagai ‘medan tempur’ bedanya tidak menggunakan senjata melainkan mengandalkan kekuatan pikiran, ketangkasan dalam menjawab pertanyaan, atau menyanggah tanggapan. Dan menguji gagasan di depan para lawan. Namun, kenyataannya ia menolak hadir untuk ‘bertarung’ dalam medan tempur ini,” kata Anggawira.
“Melakukan kunjungan dan mengadakan kegiatan sosialisai dengan warga memang sangat baik dan diperlukan oleh para paslon agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Namun, menghadiri acara-acara debat terbuka juga tidak kalah penting karena masyarakat tentu ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan calon pemimpin mengenai persoalan di Jakarta, apa saja keunggulannya dibanding kandidat lain dan mengetahui sepak terjang dan rekam jejak mereka selama ini. Bahkan, mampu menggugah masyarakat untuk memilihnya,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)