Harian IndoSurabaya – Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Selasa (13/12/2016) lalu menggelar tes urine di SMP Negeri 52.
Hasilnya, ada tujuh pelajar terindikasi menggunakan narkoba. tetapi dari penyelidikan lebih dalam, ketujuh pelajar tersebut tidak menggunakan obat-obatan terlarang melainkan sebelum tes urine dilakukan, ketujuh pelajar itu mengkonsumsi obat flu.
Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) pun menjelaskan, setelah tes urine para pelajar yang terindikasi narkoba langsung di-assessment oleh BNN Surabaya.
Berdasarkan pada hasil assessment itu disimpulkan bahwa para pelajar tersebut meminum obat flu.
Hal itu tampaknya sedikit-banyak mempengaruhi hasil tes urine sehingga pada saat itu, mereka diindikasi menggunakan narkoba.
“Saya merasa perlu menyampaikan hasil pendalaman dari BNN ini kepada publik. Saya perlu mengklarifikasi ini karena menyangkut masa depan dan nama baik anak. Kasian kalau mereka di-bully padahal mereka tidak memakai obat-obatan terlarang,” kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota Jalan Sedap Malam kepada awak media, Sabtu (17/12/2016).
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam waktu dekat Risma akan menggelar rapat antara dinas kesehatan, BNN dan asosiasi yang mewadahi obat flu yang dikonsumsi pelajar tersebut.
Tujuannya adalah demi mencari solusi bersama untuk memecahkan masalah ini.
Baca juga: Pihak Eko Patrio Akan Laporkan 7 Media Online Yang Dinilai Telah Menyebar Berita Palsu
“Nanti akan dicarikan solusi bersama. Yang jelas, obat yang dimaksud saat ini sudah dibawa ke laboratorium forensik Polda Jatim. Untuk merek obatnya tidak bisa saya sebutkan di sini,” jelas mantan Kepala Bappeko Surabaya ini pada awak media. (Yayan – www.harianindo.com)
