Jakarta – Program penciptaan 200.000 pengusaha baru di Jakarta yang ingin dicapai oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan – Sandiaga Uno, dinilai oleh Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak masuk akal.
Ahok mengungkapkan jika berdasarkan data statistik rata-rata keberhasilan program kewirausahaan, jumlah pengusaha baru yang berhasil dicetak hanya maksimal 10 persen saja. Dengan demikian, pasangan bernomor urut tiga tersebut ingin mencetak 200.000 pengusaha, jumlah peserta program tersebut haruslah 2.000.000 orang. Jumlah tersebut berarti hampir 25 persen jumlah penduduk yang ada di Jakarta.
Apabila setiap calon pengusaha masing-masing dimodali Rp1.000.000 saja, minimal Rp2 triliun yang harus dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program. Ahok menyangsikan kemampuan pemerintah menyediakan dana khusus yang nilainya separuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI itu, sekaligus kelayakan program untuk dilaksanakan.
“Belum pelatihannya bagaimana? waktunya bagaimana? Makanya kami mengatakan, dari pengalaman kami, dari catatan dunia yang ada, enggak bisa masuk akal itu (target) 200.000 pengusaha,” ujar Ahok di Rumah Lembang, markas pemenangan Ahok – Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (16/12/2016).
Baca Juga : Meski Sudah Minta Maaf, Dora Natalia Tetap Akan Diproses Hukum
Janji penciptaan 200.000 pengusaha yang kerap disampaikan Sandi, Menurut Ahok, hanya hal yang disampaikan sebagai cara untuk meraih simpati warga supaya Anies – Sandi dipilih. Namun, Ahok kembali menegaskan, target tersebut menurutnya tak masuk akal.
“Buat kampanye sih oke dia sampaikan ke semua orang,” ujar Ahok.
(bimbim – www.harianindo.com)