Yogyakarta – Rektorat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menegaskan tidak akan memenuhi tuntutan sejumlah ormas yang meminta agar Universitas Kristen menurunkan baliho dengan model mahasiswi berjilbab.
“Ada sekitar 17 persen pelajar muslim dari sekitar 10 ribu mahasiswa. Baliho ini adalah salah satu bentuk penghargaan kami pada mereka. Tidak ada orang yang bisa intervensi itu (menurunkan),” kata kata Budisusila, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Jumat (9/12/2016).
Seperti yang telah diberitakan, Forum Umat Islam (FUI) menuntut agar Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menurunkan baliho bergambar mahasiswi berjilbab. Universitas Kristen Duta Wacana kemudian memenuhi tuntutan ini dengan menurunkan baliho yang telah mereka pasang.
Tetapi Universitas Sanata Dharma tidak akan mengikuti jejak Universitas Kristen Duta Wacana. Sebab baliho dengan model wanita berjilbab yang berdiri di Universitas Kristen justru mencerminkan keberagaman yang harmonis.
Saat ini terdapat sekitar empat baliho dengan model lima mahasiswa Sanata Dharma, salah satunya dengan model mahasiswi yang mengenakan jilbab. Dan sampai Jumat sore ini baliho tersebut masih berdiri.
Menurut Budisusila tak pernah ada diskriminasi atau perbedaan sikap terhadap mahasiswa di Sanata Dharma.
“Semua mahasiswa diperlakukan sama,” kata Budisusila. Bahkan, ia melanjutkan, “Ada pula anggaran untuk kegiatan syawalan setiap tahun.”
Sanata Dharma, Budisulia melanjutkan, bersikap terbuka dengan berbagai pihak yang ingin berdialog atau bahkan beradu gagasan dengan siapapun dalam kerangka akademik dan pembangunan bangsa.
Tetapi hingga saat ini Sanata Dharma belum menerima surat ataupun kunjungan dari FUI serta tak pernah terjadi ancaman ataupun intimidasi. “Kami tidak menutup dialog, kami terbuka untuk itu. Tapi kami tidak mau diatur sekelompok orang,” kata Budi.
Sementara itu, Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah V Bambang Supriyadi menyatakan semua kampus agama di wilayah Yogyakarta memilki mahasiswa dengan agama yang berbeda-beda.
Baca juga: Meski Dibandrol Jutaan Rupiah, Tiket Makan Malam Bareng Ahok Tetap Terjual Habis
“Keberagaman mahasiswa itu menjadi salah satu dasar penilaian kualitas kampus,” kata Bambang. Dia menyebut beberapa kampus yang berlandaskan agama, antara lain Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, serta Universitas Aisiyah. (Yayan – www.harianindo.com)