Manila – Leni Robredo selaku wakil presiden Filipina menyatakan undur diri dari kabinet pemerintah Presiden Rodrigo Duterte. Perbedaan prinsip dan pandangan serta merasa tidak dipercaya Duterte menjadi alasan utamanya mundur sebagai wakil presiden.
“Saya tidak lagi menjadi wakil presiden. Saya tidak akan menjadi wakil presiden yang menggagalkan kehendak rakyat. Namun, saya akan terus melayani warga Filipina dan memenuhi impian mereka untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Robredo dalam sebuah pernyataan sebelum dirinya benar-benar mengumumkan pengunduran dirinya, seperti dilansir dari Guardian, Selasa (6/12/2016).
Perpecahan politik antara dirinya dan Duterte dimulai dari keputusannya untuk memindahkan makam diktator Ferdinand Marcos ke taman makam pahlawan. Selain itu, perang narkoba yang dilakukan Duterte semakin lama semakin mengganggu dia karena bertentangan dengan hak asasi manusia.
Robredo adalah pejabat kedua yang mengundurkan diri dari pemerintahan Duterte dalam waktu kurang dari sepekan. Pada Selasa lalu, Maria Serena Diokno, yang adalah Kepala Komisi Sejarah Pemerintah melakukan protes terkait pemindahan makam Marcos.
Baca juga: Trump Gantikan Obama, Masjid di AS Mulai Mendapat Surat Ancaman
Robredo yang saat ini berusia 52 tahun tidak memberi rincian tentang dugaan rencana buat menyingkirkannya dari jabatan wakil presiden. Tetapi kemenangan pemilu yang diraihnya telah dipertanyakan oleh rival terdekatnya dalam pemilihan, mantan Senator Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr, putra sang diktator. (Yayan – www.harianindo.com)