Jakarta – Kanker adalah salaah satu penyakit yang mematikan di dunia. Beberapa hal pun menjadi faktor pendukung munculnya penyakit tersebut. Misalnya, gaya hidup tak sehat yang. Selain itu, pekerjaan yang dilakoni dapat berdampak kanker.
Sebagaimana diberitakan Cheatsheet pada Selasa (29/11/2016), berikut lima pekerjaan yang rentan terhadap penyakit kanker. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya.
Pekerja di pabrik karet
Pekerja di pabrik karet cukup rentan dan tinggi akan risiko kanker dalam jangka panjang. Pekerja di pabrik karet ini meliputi pabrik pembuatan ban, karet sarung tangan, gelang karet dan produk karet lainnya.
Perlu diketahui, karet terbuat dari banyak campuran bahan kimia yang memungkinkan pekerja terkontaminasi uap, debu serta bahan kimia yang berisiko terhadap kesehatan pekerja. Risiko tinggi akan penyakit kanker itu diantaranya kanker kandung kemih, kanker perut dan kanker paru-paru.
Bidang pertanian
Jangan kira pekerja dibidang pertanian terbebas dari risiko kanker. Penggunaan bahan kimia seperti knalpot mesin pembajak sawah, pestisida, pupuk pada tanaman berisiko terhadap penyakit kanker.
Penata rambut dan tukang cukur rambut
Mereka yang bekerja di salon atau barber shop juga berisiko tinggi menderita kanker. Semua itu terjadi karena paparan bahan kimia dalam jangka panjang pada produk kecantikan seperti pewarna rambut, conditioner, shampo dan sejenisnya.
Kemudian berdasarkan studi pada 2009 ditemukan bahwa penata rambut dan tukang cukur berisiko menderita kanker kandung kemih, pangkal tenggorokan dan paru-paru.
Mekanik
Mekanik jadi salah satu pekerjaan yang cukup tinggi akan risiko kanker. Hal itu disebabkan oleh paparan gas karbon dari pembuangan knalpot mobil atau motor dalam jangka panjang.
Kemudian mereka juga kerap berkutat dengan hal-hal kotor seperti debu, sisa oli, bensin, serta cairan kimia lainnya. Penyakit kanker yang berkaitan dengan pekerjaan mekanik adalah leukimia
Pekerja konstruksi
Pekerja konstruksi sangat tinggi akan risiko kanker. Serbuk atau debu akibat bahan bangunan sangat memengaruhi kesehatan. Tak hanya itu, frekuensi pekerja bangunan terpapar bahan kimia berbahaya dari cat tembok serta bahan lain juga cukup sering.
(Tita Yanuantari – www.harianindo.com)