Jakarta – Beberapa orang biasanya merasakan ada yang tidak beres dengan dada mereka ketika berlari. Perasaan seperti otot tertarik pada bagian tertentu ini biasanya membuat cemas.
“Sakit dada yang terasa saat berlari bisa disebabkan oleh beberapa hal. Sebaiknya jangan diabaikan,” ujar David Friedman, kepala pelayanan gagal jantung di Long Island Jewish Valley Stream Hosital.
Berikut kami hadirkan beberapa penyebab umum dari sakit dada saat melakukan olahraga lari seperti dilansir dari metrotvnews.com, Minggu (27/11/2016):
1. Pemula
Biasanya ini dirasakan oleh mereka yang baru pada rutinitas tersebut. Jika Anda tak biasa berolahraga, bisa jadi tubuh bekerja pada intensitas yangbelum bisa diterima.
“Anda harus mencoba mundur dan lebih realistis tentang apa yang coba Anda capai,” ujar Jamet Hamilton selaku psikolog olahraga dan pelatih lari untuk Running Strong di Atlanta.
Ia menyarankan untuk melakukan pemanasan dengan berjalan, kemudian lari ringan.
“Jika Anda masih bisa berbicara selama berlari, berarti Anda berlari dengan benar. Namun jika tidak, melambatlah,” sarannya.
Awalnya, napas akan terasa berat dan sakit, namun hal tersebut akan hilang bila dilakukan secara konsisten.
2.Kram pada otot dada
Sama seperti pada kaki, otot pada sekitar tulang rusuk yang bisa disebut otot interkostal juga rentan mengalami kram saat sedang berlari. Rasa sakit yang tajam tersebut biasanya bersifat pada daerah tersebut saja dan memburuk jika terus bergerak. Menurut Friedman, dehidrasi dan kekurangan elektrolit adalah penyebabnya.
Karena tak ada cara untuk memperkuat otot-otot interkostal, cobalah menghindari sakit dada dengan cara cukup minum dan mengatur pola pernapasan.
“Jika Anda cenderung bernapas pada ritme simetris (misalnya tarik napas setiap dua langkah dan membuang napas setiap dua langkah), cobalah dengan ritme asimetris (misalnya tarik napas setiap dua langkah dan membuang napas setiap tiga langkah) sehingga Anda secara konstan mengubah tumpuan beban pada kaki ketika sedang bernapas,” terangnya.
3. Mulas
Lari atau jogging memberi beban yang besar pada sistem pencernaan. Ketegangan yang meningkat dalam perut tersebut menyebabkan otot bagian bawah kerongkongan yang membuat isi perut naik ke tenggorokan) lebih santai sehingga memunculkan rasa mulas.
Untuk menghindarinya, Friedman menyarankan untuk menghindari makanan yang memicu hal tersebut seperti makanan peda, gorengan, atau kafein.
4. Kondisi paru-paru tak beres
Ada beberapa masalah paru-paru yang dapat memicu rasa sakit saat berlari, seperti asma. Oleh karena itu, sebaiknya selalu siap sedia obat yang dapat segera mengatasi penyakit tersebut saat kambuh, seperti inhaler.
“Jika Anda tak segera merespons sakit dada dengan inhaler, mekanisme pernapasan akan semakin buruk,” kata Friedman.
Penyebab lain sakit dada saat lari lainnya adalah pneumotoraks (kebocoran udara ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada) dan emboli paru (bekuan darah di arteri memasok paru-paru). Gejala sakit dada yang muncul biasanya tak langsung sembuh meskipun penderita sudah beristirahat.
Baca juga: Inilah Tanda-Tanda Tulang Anda Bermasalah
5. Komplikasi hati
Ini adalah skenario terburuk. Seperti yang telah diketahui, semakin kencang lari, maka semakain keras jantung bekerja. Jika arteri koroner menutup, persediaan darah yang tak cukup akan menimbulkan rasa sakit pada dada saat olahraga. Kondisi ini biasa disebut angina.
Kondisi ini akan memburuk jika disertai dengan gejala seperti berkeringat banyak, mual, muntah, sesak napas, jantung berdebar secara signifikan. Namun, bila semua gejala tersebut hilang begitu tubuh diistirahatkan, maka Anda tak perlu panik. (Yayan – www.harianindo.com)