Jakarta – KH Moh Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus memaklumi perbuatan yang dilakukan oleh Pandu Wijaya. Gus Mus menilai jika tidak ada yang perlu dimaafkan atas komentar Pandu terhadap pernyataannya di media sosial Twitter.
“Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan ‘bahasa khusus’ di tempat umum. Maklum masih muda,” tulis Gus Mus dalam akun resminya di Twitter, Jumat (25/11/2016) pagi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gus Mus untuk menanggapi permintaan maaf dari Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, Kamis (24/11/2016).
Lewat akun Twitter pribadinya, Fadjroel secara pribadi maupun mewakili Adhi Karya meminta maaf kepada Gus Mus.
Akibat komentarnya yang kurang pantas terhadap pernyataan Gus Mus, Pandu mendapatkan surat peringatan dari pimpinan proyek tempat dia bekerja.
Gus Mus menyatakan, karena Pandu sudah meminta maaf, ia tidak perlu dipecat dari pekerjaannya.
“Janganlah (dipecat). Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Al-Musamih kariim…,” tulis Gus Mus.
Fadjroel pun mengapresiasi sikap Gus Mus yang berlapang dada menerima hinaan tersebut. Ia mengatakan bahwa sikap Gus Mus itu menunjukkan bahwa Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama merupakan sosok berjiwa besar.
Baca juga: Demokrat Beber Alasan Mengapa Elektabilitas Agus Menanjak
“Saya terima kasih sekali karena jembar (lapang) sekali sifat beliau. Bagaimana seorang tokoh sebesar Gus Mus ini dengan hati. (Yayan – www.harianindo.com)