Jakarta – Terkait rencana adanya aksi unjuk rasa pada 25 November 2016 mendatang, aparat dari Kepolisian dan TNI telah siap untuk menjaga dan mengantisipasi aksi massa, termasuk soal dugaan makar.
Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin ‘menduduki’ Gedung DPR/MPR dan menggulingkan pemerintah.
Menyikapi hal ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa TNI tidak akan tinggal diam bila ada tindakan makar.
“Kami awasi terus 24 jam. Bila tindakan makar maka bukan urusan polisi saja, melainkan urusan TNI juga,” ujar Gatot di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Oleh sebab itu, TNI dan Polri saat ini sedang bekerja sama untuk mencari siapa ‘otak’ di balik rencana makar ini.
“Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka ikut bertanggung jawab. Bukan hanya mereka yang mengajukan izin ke polisi,” kata Gatot.
Gatot juga mengatakan bahwa TNI telah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk menjaga beberapa obyek vital.
“Kalau ada (perlawanan), penjarakan. Masyarakat biasa saja yang melihat suatu kejadian, ada pembiaran, dihukum,” kata Gatot.
Gatot juga meminta setiap anggota TNI untuk siap melindungi dan menjaga keamanan negara dan masyarkat.
“Saya perintahkan rampas senjatanya, kembalikan, saya tidak melanggar HAM. Prajurit saya sudah sepakat tidak boleh negara ini disibukkan oleh hal-hal seperti ini,” kata Gatot.
“Saya yakinkan prajurit saya di mana pun sudah siap dan bersama dengan kepolisian menjaga, keamanan, ketertiban, dan melindungi semua masyarakat,” lanjut dia.
(samsul arifin – www.harianindo.com)