Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Willy Prakarsa merasa tidak terima dengan pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang dinilainya telah melecehkan Pancasila.
Karena itu, ia meminta agar semua aktivis 98 merapatkan barisan guna mengawal putri Presiden pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, yang telah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.
“Kami minta agar Kepolisian juga menindaklanjuti dan segera melakukan penyelidikan atas pelaporan Sukmawati. Panggil Rizieq untuk diperiksa,” kata Willy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/11/2016).
Menurut Willy, pernyataan Rizieq yang ia nilai menghina Soekarno dan Pancasila akan membawa dampak buruk bagi para generasi muda.
“Ini tidak menutup kemungkinan, akan banyak generasi muda meniru perilaku yang tidak menghormati Pancasila sebagai dasar negara dan nama Soekarno sebagai proklamator,” tutur Willy.
Willy juga menyayangkan kehadiran tokoh-tokoh dan elite politik yang justru membuat aksi demo 4 November lalu itu menjadi berubah tujuannya.
“Katanya damai, kok anarkis. Pentolan-pentolan tokoh dan elite harus ditangkap karena terbukti tunggangi demo 4 November. Apalagi sampai ada upaya penjatuhan rezim. Lihat berapa mobil Polisi yang dibakar dengan memakai uang rakyat,” tandas Willy.
(samsul arifin – www.harianindo.com)