Surabaya – Sebanyak tujuh mahaguru Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang selama ini diagung-agungkan pengikutnya ternyata berlatar belakang memprihatinkan. Bahkan hanya untuk urusan mengaji pun, sebagian tidak bisa. Mereka adalah orang susah yang diperalat untuk berlagak sebagai mahaguru demi bayaran dari Dimas Kanjeng.
“Ini bentuk penipuan terorganisasi,” kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono, Minggu (6/11/2016).
“Mayoritas mereka (mahaguru, Red) tidak bisa mengaji. Untuk membuat para pengikut percaya, para mahaguru ini dilengkapi berbagai atribut. Seperti jubah hitam, serban, hingga make-up agar lebih meyakinkan,” lanjutnya.
Tujuh mahaguru tersebut pada hari Minggu dibawa ke Mapolda Jatim. Untuk sementara, mereka berstatus saksi. Namun, tak tertutup kemungkinan statusnya naik menjadi tersangka.
Tujuh mahaguru Dimas Kanjeng datang ke gedung Ditreskrimum Polda Jatim sekitar pukul 09.00. Mereka sebelumnya diringkus tim buser yang dipimpin langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufik Herdiansyah di Jakarta.
Baca juga: Ahok Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Polri Hari Ini Mulai Jam 8 Pagi
Waktu yang dibutuhkan oleh polisi untuk meringkus mereka terbilang singkat. Hanya sehari. Berangkat dari Surabaya pada Sabtu pagi (5/11/2016), tim membawa S.P. Maranathan alias Vijay untuk menunjukkan rumah para mahaguru tersebut. (Yayan – www.harianindo.com)