Jakarta – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke kediaman Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (31/10/2016) siang oleh beberapa pihak dianggap bukan hanya pertemuan biasa saja.
Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, pasti ada agenda serius yag dibicarakan oleh kedua tokoh yang pernah bersaing pada Pilpres 2014 lalu itu.
“Ada beberapa hal yang bisa diduga terkait pertemuan dua tokoh yang bersaing di Pilpres 2014 ini,” tutur Adi, Senin (31/10/2016).
Menurut pengamatan Adi, salah satu pokok pembicaraan antara Jokowi dan Prabowo diduga berkaitan dengan rencana demo besar-besaran dari ribuan umat Islam yang akan dilakukan pada 4 November 2016, seusai shalat Jumat.
Adi menduga, kedatangan Jokowi ini sekaligus meminta Prabowo membantu pemerintah menenangkan suasana terkait rencana demo tersebut.
“Dalam konteks inilah, Jokowi minta keterlibatan Prabowo untuk mendinginkan suasana. Jangan sampai aksi 4 November yang membawa isu agama menjadi pemicu disharmonisasi kebangsaan kita,” tandasnya.
Pembicaan lainnya yang mungkin terjadi antara Jokowi dan Prabowo menurut Adi tentu saja berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Sebagai Presiden, Jokowi berkepentingan menjaga agar pelaksanaan Pilkada DKI nanti bisa berjalan tertib dan aman.
Karena itu, sebagai salah satu pengusung pasangan calon Anies Baswedan – Sandiaga Uno, Jokowi meminta Prabowo untuk ikutberperan dalam menciptakan suasana yang aman dan damai menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Lebih jauh Adi menilai, sikap yang diambil Jokowi dengan mendatangi Prabowo ini sebagai upaya untuk meminta saran sekaligus ‘perlindungan’ politik kepada Prabowo.
“Biasanya dalam tradisi Jawa, sowan seperti ini sebagai langkah untuk minta back-up politik menghadapi situasi yang tegang,” katanya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)