Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri mengikuti perbincangan di media sosial terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam Perbincangan tersebut, juga termasuk soal pemimpin harus orang Indonesia asli.
“Ada orang yang bilang melalui media sosial. Tidak ada pemimpin itu kalau tidak agama Islam, tidak boleh non-Muslim. Rasnya harus Indonesia asli. Saya langsung mikir, sebetulnya yang Indonesia asli itu sopo yo,” ujar Megawati.
Megawati mengatakan hal tersebut ketika tengah memberi sambutan dalam acara pembukaan Pelatihan Mubaligh Kebangsaan. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).
Megawati juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, agama, budaya, dan lainnya. Ia kemudian mempertanyakan soal kepemimpinan di Indonesia. Menurut dia, di dalam Islam, Tuhan kali pertama menurunkan Adam dan Hawa ke dunia. Dari Adam dan Hawa-lah keturunan manusia hidup di dunia.
Lantas, pada masa penjajahan, banyak pernikahan antara pribumi dengan bangsa-bangsa lain. Dari sana jugalah keberagaman suku, ras, agama, dan budaya lahir. Megawati kemudian menyinggung soal pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017 yang menuai pro dan kontra.
“Lalu kita tidak boleh bilang dia adalah orang Indonesia asli?” kata dia.
“Pak Ahok kenapa enggak boleh jadi gubernur? Apakah karena dia matanya sipit, agamanya non-Muslim. Apakah itu Indonesia?” ucap Megawati.
Baca Juga : Anton Medan Mengaku Pernah Menjadi Penjamin Bagi Habib Rizieq Saat Ditangkap Polisi
Dia mempertanyakan pikiran yang rasional, logis, dan obyektif apabila masyarakat Indonesia mengotak-kotakkan diri mereka berdasarkan suku, agama, ras, budaya, dan lainnya. Sebab, Indonesia merupakan negara yang plural. Megawati mengatakan, dia tidak sedang membela suku, agama, ras, ataupun golongan tertentu.
“Saya belain Republik Indonesia yang saya cintai,” ucapnya.
(bimbim – www.harianindo.com)