Jakarta – Menurut lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) terkait Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat belakangan ini elektabilitasnya semakin menurun dan bisa jadi akan mengalami kekalahan bila Pilkada DKI nantinya berlangsung dua putaran.
Dalam hasil survei yang dilakuka pada kurun waktu 19-24 Oktober 2016 ini terlihat bahwa elektabilitas pasangan petahann semakin menurun meskipun masih memimpin.
Pasangan Ahok-Djarot memperoleh 27,5 persen, Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 23,9 persen, dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 21 persen. Sedangkan 27,5 persen responden belum menentukan pilihannya.
“Pemilih Ahok-Djarot berpindah ke swing voters (belum menentukan pilihan),” ujar pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio, Minggu (30/10/2016).
Beberapa faktor yang menjadi pemicu menurunnya elektabilitas pasangan Ahok-Djarot diantaranya terkait pengutipan ayat suci Alquran yang menimbulkan polemik hingga saat ini, kerap dilakukannya penggusuran, gaya komunikasi yang kurang santun, pernah dipanggilnya Ahok ke KPK, dan tidak diikutsertakannya relawan “Teman Ahok” ke dalam tim pemenangan.
KedaiKOPI juga melakukan simulasi “Head to Head” bagi ketiga pasangan bila terjadi dua putaran dalam Pilkada DKI Jakarta.
Dari dua pasangan yang maju melawan pasangan Ahok-Djarot, pasangan Anies-Sandi mempunyai peluang yang lebih besar mengalahkan pasangan petahana, dengan peluang mencapai 40,6 persen. Sedangkan pasangan Agus-Sylviana mempunyai peluang 40,1 persen.
Bila dalam putaran kedua nanti, pasangan Ahok-Djarot bertemu dengan Anies-Sandi maka pasangan Anies-Sandi akan dipilih oleh 43,9 responden sedangkan, Ahok-Djarot dipilih 37,3 responden. Sedangkan 18,7 persen responden lainnya tidak memilih.
Simulasi kedua yakni mempertemukan Ahok-Djarot dengan pasangan Agus-Sylvi. Pada simulasi ini, Agus-Sylvi unggul dengan 48,1 persen, sedangkan Ahok-Djarot dipilih oleh 33,9 responden. 18,7 persen responden lainnya memilih untuk tidak memilih.
Sedangkan simulasi akhir mempertemukan pasangan Anies-Sandi dengan Agus-Sylvi. Hasilnya, pasanan Agus-Sylvi unggul tipis 39,8 persen bila dibandingkan Anies-Sandi yang memperoleh 39,2 persen. Sisanya, 21 persen responden tidak memilih.
Survei KedaiKOPI melibatkan 694 responden di lima kota administratif dan satu kabupaten di Jakarta. Survei dilakukan dengan tatap muka, serta metode multistage random sampling dan margin of error-nya sebesar 4 persen.
(samsul arifin – www.harianindo.com)