Jakarta – Ikatan Dokter Indoensia (IDI) melakukan demo. Aksi damai yang dilakukan ribuan dokter tersebut diselenggarakan di depan Istana Merdeka. Dalam tuntutannya, mereka tidak setuju dengan program pendidikan (Prodi) Dokter Layanan Primer (DLP). Sebagaimana diketahui, program tersebut telah diputuskan pemerintah.
Ratusan massa ini menganggap Prodi DLP tidak pro rakyat dan hanya menghambur-hamburkan uang negara.
Ketua Umum IDI, Ilham Oetama Marsis mengatakan, akan melakukan mogok nasional jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memenuhi tuntutan mereka.
“Kami akan mogok nasional. Kami siap tidak makan untuk rakyat, kami hanya korban politisasi, kami hanya jadi alat pencitraan, kami bukan orang bodoh, kami ingat sumpah dokter, tapi kami tidak bisa bekerja kalau keadaan seperti ini,” katanya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/10/2016).
Baca juga: BNN Kembali Memusnahkan Barang Bukti 3 Kg Sabu-Sabu
Dia mendorong, dana yang digunakan untuk Prodi DLP dialihkan untuk pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan bagi masyarakat kecil. Ilham menambahkan, jika tetap dijalankan, program ini akan menimbulkan pungutan liar (pungli), bertolak belakang dari upaya yang kini tengah digalakkan pemerintah dalam memberantas praktik penyelewengan ini.
“Kepada Bapak Presiden kalau menginginkan pungli hilang dengarkan teriakan kami, tolak DLP, sehingga rakyat Indoensia tidak harus kekurangan obat,” tegas dia.
Aksi ini digelar dalam rangka ulang tahun ke-66 IDI. Selain meneriakkan aspirasi di depan Istana Merdeka, ribuan dokter ini rencananya juga akan bergerak ke Kantor Kementerian Kesehatan. (Tita Yanuantari – hariaindo.com)