Dubai – Menteri Pelayanan Masyarakat Arab Saudi Khaled Alaraj memberikan bukti yang cukp mengejutkan terkait kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di kantor pemerintahan di Arab Saudi.
Menurut Khaled Alaraj, banyak PNS di Arab Saudi yang hanya bekerja selama satu jam sehari. Hal ini dibuktikan dalam temuan sebuah studi.
“Bahkan tidak menembus satu jam. Ini berdasarkan studi,” kata Alaraj seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (21/10/2016).
Hal ini disampaikan oleh Alaraj dalam sebuah acara diskusi menegnai reformasi sektor ekonomi yang sedang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dalam menghadapi masalah ekonomi akibat anjloknya harga minyak.
Menurut data McKinsey, upah sektor publik meningkat rata-rata 74 persen antara 2004 hingga 2013. Hal ini dikarenakan 70 persen angkatan kerja di arab Saudi lebih memilih bekerja sebagai PNS karena faktor karier dan gaji yang menjanjikan.
Hal ini menjadi masalah besar sekarang karena penerimaan negara di Arab Saudi sangat bergantung pada sektor minyak. Saat harga minyak anjlok, maka ada lubang besar di APBN arab Saudi yang harus ditambal untuk memenuhi gaji para PNS.
Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk masalah ini, mulai dari memperkenalkan pajak penjualan, memangkas subsidi energi dan air, memangkas gaji pejabat, hingga meminjam jutaan dollar AS demi menjaga APBN.
“Di kementerian kami ada lebih dari satu juta pelamar kerja. 200.000 pelamar di antaranya sudah bekerja di sektor swasta dan siap dipangkas gajinya,” jelas Alaraj.
(samsul arifin – www.harianindo.com)