Jakarta – Alifurrahman kembali menarik perhatian dengan membuat sebuah tulisan yang berisikan kecurigaan terhadap keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah menetapkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalah merupakan dipengaruhi oleh Agus Harimurti.
Pada situs miliknya, Seword, Alifurrahman turut mempertanyakan soal pernyataan-pernyataan yang keras dan dianggap bukan sebagai pencerminan agama Islam, Rabu (12/10/2016).
“Satu hal yang menarik dalam program ILC adalah pernyataan-pernyataan keras dan sangat tidak mencerminkan nilai-nilai Islam.,” tulisnya.
Di program tersebut, hok dianggap telah menistakan agama dan harus dihukum sampai dibunuh, dan disiksa dengan cara yang cukup keji.
“Tengku Zulkarnain, Wasekjen MUI mengatakan ‘Ahok ini kalau di dalam Islam harus dibunuh, dipotong kaki tangannya atau minimal diusir dari negara ini.,’” terangnya.
Ia pun turut menjelaskan bahwa ini merupakan ajaran yang sangat menakutkan dan bahkan menjijikan.
“Saya terlahir beragama Islam, 6 tahun madrasah, 6 tahun di pesantren, 1 tahun mengajar di pesantren dan sampai sekarang masih mendengar ceramah-ceramah kyai, baik via youtube dengan Quraish Sihab atau datang ke pesantren, tapi baru kali ini saya merasa betapa agama yang saya anut jadi sangat menakutkan. Sangat menjijikkan melihat Tengku Zulkarnain berpakaian serba putih dan jubah kebesaran ulama. Jijik. Astaghfirullah.,” jelasnya lagi.
Ia juga merasa cukup muak dengan mereka yang mengaku sebagai ulama MUI yang merespon dengan tidak sepatutnya kepada orang yang telah minta maaf.
“Dari sini kemudian saya coba merenung. Jujur sedih melihat dua orang kyai yang sampai meneteskan air mata memberi penjelasan. Maaf saya lupa namanya. Kemudian Buya Syafi Maarif juga sudah memberi pernyataan bahwa memang Alquran jangan digunakan untuk kepentingan politik, kalau sudah minta maaf ya sudah. Namun MUI malah menjawab dengan jawaban yang membuat saya muak mereka yang mengaku ulama MUI.” (Yayan – www.harianindo.com)