Haiti – Beberapa waktu lalu, Haiti dilanda Badai Matthew. Bencana alam tersebut pun menghancurkan beberapa wilayah. Berdasar informasi, yang tersisa hanya puing bangunan dan sampah.
Pasca-terjangan Badai Matthew, banyak rumah di kawasan Groteaux kini diatapi lembaran timah. Harganya yang melambung membuat keluarga-keluarga miskin tak mampu membeli lembaran logam untuk melindungi mereka dari sengatan matahari, hujan tropis atau nyamuk-nyamuk yang haus darah.
“Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan kami makan. Kami tidak punya uang untuk beli beras, harga sembako melambung hingga dua kali lipat. Kami hanya makan kelapa yang jatuh,” kata Jean Nelson (68) sebagaimana diberitakan AFP pada Rabu (12/10/2016).
Nelson mengatakan, bahkan meski jalan sekarang sudah bisa diakses dan jangkauan telefon seluler mulai membaik, tidak ada petugas Haiti atau pekerja kemanusiaan yang mengunjungi daerah yang paling parah terdampak Badai Matthew itu.
Sementara itu, Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Sandra Honore mendesak Dewan Keamanan pada Selasa mempertahankan pasukan perdamaian PBB di Haiti enam bulan lagi untuk membantu mengatasi dampak Badai Matthew menjelang pemungutan suara untuk memperbarui mandat misi.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, respons masif dari masyarakat internasional dibutuhkan untuk membantu Haiti. Dan PBB mengajukan permohonan dana USD120 juta untuk penyediaan bantuan hingga tiga bulan mendatang. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)