Harian IndoWakayama – Sebuah kuil yang ada di kaki Gunung Koya, Prefektur Wakayama merupakan salah satu contoh sempurna dari arsitektur Buddha Jepang. Kompleks Kuil yang bernama Kuil Jison-In ini dianggap merupakan kawasan suci bagi warga setempat.
Akan tetapi, di kuil ini, terdapat sesuatu yang unik. Ketika memasuki gerbang masuk kuil tersebut, pengunjung akan disambut oleh replika payudara wanita. Replika tersebut digantung dan ditempelkan di berbagai tempat di kuil itu. Sebenarnya replika payudara tersebut merupakan persembahan dari para pengunjung kuil. Replika tersebut ada yang berukuran kecil hingga ukuran paling besar.
Payudara palsu itu bertekstur lembut, diisi dengan busa, dan diberi puting yang terbuat dari manik-manik kecil. Namun tak jarang pula persembahan itu dibuat dengan menggunakan kayu balok dengan gundukan bundar menyerupai puting berwarna merah muda.
Kepala kuil yang bernama Annen, menerangkan bahwa tradisi tersebut telah dimulai bertahun-tahun yang lalu. Awalnya, ada seorang dokter dari kota yang yang dekat dengan daerah Wakayama, tengah mengunjungi kuil tersebut. Di kuil itu, sang dokter berdoa untuk pasiennya yang sedang menjalani pengobatan kanker payudara.
Dokter itu meminta izin kepada biksu penjaga kuil untuk meletakkan replika payudara sebagai persembahan. Rumor mengenai permintaan yang tidak biasa itu pun tersebar dan dengan cepat kuil itu menjadi terkenal sebagai tempat sembahyang untuk memohon kesehatan wanita.
“Payudara mewakili kelahiran, jadi pengunjung menggunakan benda itu untuk berdoa meminta keselamatan kandungan, perlindungan dari kanker, dan suplai ASI yang sehat,” kata Annen yang telah menjadi biksu Jison-In selama 40 tahun.
(bimbim – www.harianindo.com)
