Harian IndoJakarta – Pemerintah berencana mengusung program 100-0-100 pada Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador akhir Oktober 2016 mendatang.
Program tersebut bertujuan membuat Indonesia memiliki 100 persen ketersediaan akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen ketersediaan akses sanitasi sehat.
Khusus penanganan kawasan kumuh, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) memiliki Program Kotaku yang dilaksanakan di 34 provinsi dan tersebar di 269 kabupaten/kota di 11.067 kelurahan/desa.
Sasaran program tersebut adalah menangani kawasan permukiman kumuh seluas 23.000 hektar.
Hasil pengamatan Harian Indo, Senin (3/10/2016), hingga saat ini, berdasarkan data Ditjen Cipta Karya, total kawasan permukiman kumuh di Indonesia adalah sekitar 38.431 hektar. Rinciannya 23.473 hektar berada di wilayah perkotaan dan 11.957 hektar di perdesaan.
Sepanjang 2015, Program Kotaku telah meningkatkan kualitas permukiman di 1.738 kelurahan/desa berbasis masyarakat dengan dana sebesar Rp 692 miliar.
Tidak berhenti sampai di situ, program ini juga dilaksanakan guna mendukung peningkatan penghidupan masyarakat di permukiman kumuh melalui percontohan pengembangan ekonomi lokal di 15 kabupaten/kota dengan dana Rp 22,5 miliar dan di 845 kelurahan/desa dengan biaya Rp 33,8 miliar.
Untuk tahun 2016 sendiri, Ditjen Cipta Karya rencananya akan meningkatkan kualitas permukiman pada 813 kelurahan/desa dengan dana sebesar Rp 114 miliar.
Dana Rp 7,5 miliar juga akan dianggarkan untuk pengembangan ekonomi lokal di 15 kabupaten/kota. (Yayan – www.harianindo.com)
