Jakarta – Tiga Ketua Umum Parpol (PPP, PKB dan PAN) memang mengusulkan nama Agus Harimurti sebagai calon gubernur DKI. Namun, terkait hal tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono lantas meminta pendapat keluarga.
Akhirnya pihak keluarga mengaku siap dengan segala resiko yang akan ditanggung. Lalu, SBY pun menghubungi Agus lewat sambungan telepon. Awalnya, empat hari lalu, Agus masih berada di Darwin, Australia. Lantas SBY meneleponnya dirinya diusulkan oleh 3 Ketum untuk dicalonkan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI. Ketika itu Agus pun menyatakan menyatakan kesiapannya terkait hal tersebut.
“Saat itu Agus cuma ditelepon Pak SBY ditanya soal usulan 3 ketum Parpol itu dan Agus menyatakan siap. Agus lalu segera diminta pulang ke Jakarta,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo kepada awak media, Jumat (23/9/16).
Ketika itu Poros Cikeas berencana untuk mengumumkan calonnya pada pukul 23.00 WIB malam di kediaman SBY karena mereka masih menunggu kedatangan Agusdari Darwin. Saat itu sekitar pukul 23.00 WIB Agus baru mendarat dan langsung menuju Cikeas.
“Begitu sampai di Cikeas, di hadapan Pak SBY dan Ketum Parpol, MAs Agus ditanya soal kesediaannya. Dan Mas Agus menyatakan siap,” ujar Roy.
Pencalonan Agus Harimurti tersebut dinilai oleh banyak orang akan membunuh masa depan kariernya. Pasalnya Agus diketahui telah memiliki sejumlah prestasi dan karier cemerlang di militer. Namun Agus mengaku telah mempertimbangkan hal tersebut matang-matang. Bahkan datang pertanyaan yang penting pada SBY dan para ketua umum Parpol lainnya adalah bagaimana jika Agus kalah di Pilgub DKI.
“Kita tanya, pikirkan kalau kalah. Kalau kalah gimana ? MAs Agus menjawab siap menerima konsekuensi. Saat itu MAs Agus memang pada posisi point no return. Artinya kalau sudah maju tidak bisa mundur lagi. Tapi mas Agus menyatakan diri sudah siap dengan segala konsekuensinya,” imbuhnya.
(bimbim – www.harianindo.com)