Kotawaringin Timur – Puluhan jemaat Kristiani Pentakosta Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, beraksi. Mereka melakukan penyegelan gereja. Berdasar informasi, mereka melakukan hal tersebut lantaran tidak mengharapkan kehadiran dua orang pendeta di sana.
Salah seorang petugas penjaga GSJA Sampit, Ujang mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan jemaat sejak Rabu (14/9/2016), sekira pukul 16.00 WIB hingga Kamis (15/9/2016).
”Dua pendeta yang ditolak jemaat GSJA tersebut adalah pendeta Artius dan pendeta Sandra Tabitha,” kata Ujang di GSJA Sampit.
Ujang mengaku tak tahu pasti alasan penolakan jemaat GSJA. Penolakan tersebut membuat tidak ada lagi kegiatan ibadah di dalam gereja. ”Informasi yang kita terima, Minggu, 19 September nanti rencananya jemaat akan menggelar kegiatan seperti sembahyang di luar gedung,” katanya.
Masih kata Ujang, penyegelan bangunan GSJA sempat jadi tontonan warga sekitar, bahkan sejumlah aparat dari Polres Kotawaringin Timur sempat melakukan penjagaan.
”Benar pada Rabu malam sempat dijaga puluhan polisi. namun sekarang sudah tidak dijaga lagi karena kondisi dan situasi di lokasi aman,” ungkapnya.
Ujang sendiri tak tahu sampai kapan penyegelan itu dilakukan. ”Saya tidak tahu sampai kapan gereja ini dibuka segelnya. Saya hanya melaksanakan tugas, yakni menjaga dan merawat bangunan gereja itu,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)