Harian IndoJakarta – Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) kemarin telah mengeluarkan survei terbaru mereka. Mereka menyebut peluang petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang bisa keok apabila ada calon alternatif yang mau bersaing dengan Ahok.
Survei yang telah dilaksanakan pada tanggal 2-5 September 2016 di 40 kelurahan pada 6 Kabupaten/Kota di DKI Jakarta itu menunjukkan 82,8 persen responden Jakarta yakin calon alternatif bisa memenangi Pilkada DKI.
Menurut Hendri Satrio selaku pendiri dari KedaiKOPI, angka itu naik dari hasil survei yang dilakukannya pada Agustus lalu yang mencapai angka 74 persen. “Hasil survei ini harus menjadi alarm bagi petahana,” kata Hendri seperti dikutip Antara, Senin (12/9/2016).
Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa Tri Rismaharini menduduki peringkat pertama yang mampu mengalahkan Ahok. Risma dalam survei tersebut mendapat 56,5 persen. Sedangkan posisi berikutnya adalah Rizal Ramli (15,5 persen), Sandiaga Uno (8,3 persen) dan Budi Waseso (2 persen).
Penurunan pun terjadi pada tingkat kepuasan publik terkait dengan kinerja pemerintahan Ahok-Djarot di Jakarta. Tingkat kepuasan tersebut turun tipis ke level 67,3 persen dari sebelumnya 70 persen. Kepuasan ini juga berimbas pada elektabilitas petahana yang menempati posisi terendah sejak awal 2016.
SSejumlah survei yang telah dilakukan oleh lembaga lain selama ini memang masih menempatkan Ahok sebagai calon yang berpeluang memenangi Pilkada DKI 2017 nanti. Salah satunya seperti survei opinion leader yang dilakukan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia yang dirilis pada Senin (1/8/2016) lalu.
Sekitar 206 responden telah disurvei dan Ahok masih mendapat nilai tertinggi pada aspek kapabilitas (7.87 persen). Sedangkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyusul di posisi kedua dengan nilai (7.77 persen). Pada posisi ketiga ditempati Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (7.74 persen). Sedangkan soal elektabilitas, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan, Ahok punya elektabilitas 42,7 persen dan mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra yang meraih 8,2 persen.
(bimbim – www.harianindo.com)
