Jakarta – Pendiri sekaligus CEO perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, Alibaba Group, Jack Ma, akan didaulat sebagai penasihat (adviser) pengembangan industri perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Tawaran tersebut diberlakukan mengingat e-commerce Tanah Air berpotensi mendunia (goes international).
“Saya mengusulkan Jack Ma untuk mejadi adviser. Kita mau memposisikan Indonesia ini di pasar interntional. Kalau ada yang endorse di international kan lebih bagus. Kan mereka (adviser) bisa ngomong, ayo investasi di Indonesia, mereka bagus tuh, mereka lagi nyiapin ini, kan, mereka bisa ngomong kayak gitu,” kata Rudiantara di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Rudiantara kemudian membantah anggapan jika penunjukan Jack Ma sebagai penasihat akan berbuntut terhadap penguasaan e-commerce Indonesia oleh Tiongkok, terutama soal data-data potensi ekonomi digital di Indonesia. Sebab, Jack Ma hanya sekadar berperan sebagai penasihat saja, tanpa ada kepentingan tertentu.
“Itu tidak ada kaitannya dengan data dan lain sebagainya. Dia kan cuma penasihat. Penasihat kan tidak harus di sini. Mungkin nanti komunikasi bisa lewat e-mail, rapatnya mungkin bisa setahun sekali. Orang-orang seperti Jack Ma waktunya susah. Makanya, kalau dibilang soal data, saya bingung data yang mana,” ujarnya.
Rudiantara melanjutkan, Indonesia memiliki proyeksi target bisnis e-commerce mampu mencapai USD 130 miliar pada 2020. Karena itu, penunjukan Jack Ma sebagai penasehat merupakan salah satu cara agar bisa mencapai angka tersebut. Menurut dia, Indonesia akan terasa berat mencapai target itu jika tidak melakukan langkah ‘menggaet’ Jack Ma.
“Kalau kita hanya di dalam negeri, ya kecil. Justru, kita harus meningkatkan perdagangan, terutama produk-produk UKM ke luar negeri, dan, bagaimana meningkatkan investasi di dalam negeri,” tegas Rudiantara. (Yayan – www.harianindo.com)