Jakarta – Setelah dilakukan penyelidikan terhadap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yoseph Medan yang berinisial IAH (17), polisi menyimpulkan pelaku tidak terkait dengan jaringan terorirs internasional, namun IAH melakukan kontak langsung dengan Bahrun Naim.
“Dia tipologi self radicalisation, belum tergabung jaringan atau network apapun. Dia punya kontak langsung dengan Bahrun Naim yang ada di Suriah,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2016).
Menurut Kapolri, kontak langsung pelaku dengan Bahrun Naim ini merupakan sebuah modus dan fenomena baru bagi pelaku teroris.
“Ada kontak langsung IAH dengan Bahrun Naim. Ini fenomena baru. Lone wolf dengan merekrut anak di bawah 18 tahun yang merakit bom dan melakukan sendiri,” jelas mantan Kepala BNPT ini.
Seperti diketahui, IAH melakukan aksi bom bunuh diri pada Minggu (28/8/2016) lalu. Saat tertangkap oleh jemaat gereja dan polisi karena aksinya gagal, IAH mengaku ia disuruh oleh seseorang dengan imbalan uang Rp 10 juta.
Pada saat itu, bom yang dibawa oleh IAH gagal meledak dan ia berusaha untuk menyerang pastor dengan senjata tajam namun upayanya ini berhasil digagalkan oleh beberapa orang jemaat.
(Samsul Arifin)