Campbelltown – Seorang mahasisiwi kedokteran dari Western Sydney University yang bernama Madeline Christine Sawyer harus berurusan dengan pengadilan karena kedapatan berbisnis narkoba sambil menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Tidak ada yang mengira bahwa Madeline yang seorang mahasiswi kedokteran yang tentunya berotak pandai dan berparas cantik bila malam hari berubah menjadi sosok lain yang sangat bertolak belakang dari kehidupannya pada pagi hingga sore hari.
Pengadilan terhadap Madeline digelar pada Kamis (18/8/2016) lalu dengan menjatuhkan vonis kepada Madeline dengan harus melakukan pelayanan masyarakat selama 32 jam per bulan, selama 18 bulan.
Dilansir dari News.com.au, Madeline menangis saat Hakim John Pickering menceritakan hasil wawancara mahasiswi itu dengan seorang psikiater, yang mengungkap bahwa ia memiliki riwayat gangguan pola makan dan tentang sal usulnya menjadi pekerja seks.
“Pada usia 18 tahun ia menjadi pekerja seks di Kings Cross. Uang adalah motifnya, untuk menghasilkan uang dari industri tersebut. Ia mengambil risiko untuk membuatnya merasa lebih baik secara fisik,” kata Hakim Pickering.
Madeline mulai berkenalan dengan narkoba saat dirinya menjadi PSK dan sempat menjadi pecandu sabu-sabu.
Kasus Madeline terungkap setelah polisi melakukan penggeledahan di rumah Madeline dan mendapati kokain, MDMA, serta metil amphetamine. Selain itu polisi juga menemukan uang tunai sebesar 3.000 dolar Australia atau sekitar Rp 30,2 juta yang didapatnya dari hasil bekerja sebagai PSK.
(Samsul Arifin)