Jakarta – Perusahaan angkutan panggilan berbasis online, Gojek, mendapatkan suntikan dana baru sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari beberapa investor yang dipimpin oleh KKR & Co., dan Warburg Pincus pada Kamis (4/8/2016).
Para investor tersebut terdiri dari Farallon Capital Management, Capital Group Private Markets, dan sejumlah investor internasional lainnya.
Sebelumnya, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini juga telah mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures dan Formation Group. Para investor ini juga ikut berpartisipasi dalam proses pendanaan yang baru kemaren.
Dengan suntikan dana segar yang baru ini Gojek akan berusaha memenangkan persaingan dengan Uber dan Grab, dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan Gojek.
Menurut laporan dari Google dan Temasek Holdings, wilayah Asia Tenggara merupakan pangsa pasar yang paling menggiurkan dalam bisnis transportasi online dengan pertumbuhan yang mencapai lima kali lipat.
Karena pangsa pasar yang besar maka banyak perusahaan yang tertarik untuk ikut bermain di bisnis ini sehingga persaingan juga semakin ketat. Mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak penumpang dengan menawarkan berbagai macam kemudahan dan subsidi.
Dalam pernyataannya di depan investor, Nadiem mengatakan bahwa saat ini Gojek telah memiliki 200.000 mitra pengemudi motor dan mobil di Indonesia, 35.000 mitra penjual di layanan GoFood, dan 3.000 mitra untuk On-Demand Services.
Mulai tahun 2016, Gojek membuka layanan baru di bidang transportasi dengan menggunakan mobil yang dinamai GoCar.
(Samsul Arifin)