Jakarta – Jangan merasa aman dari serangan jantung meski Anda masih di usia muda. Saat ini, penyakit jantung bukan hanya bisa menyerang dewasa usia tua, namun juga dewasa muda bahkan mereka dengan usia 20-an tahun.
Oleh karena itulah, Anda harus lebih memperhatikan pola hidupnya dan memperhatikan kesehatan dengan lebih jeli.
Meski demikian, ada saja hal-hal kecil yang tak diduga-duga bisa menyebabkan serangan jantung. Apa sajakah? Berikut pembahasannya seperti dilansir dari vemale.com, Senin (1/8/2016):
Infeksi
Jika kamu didiagnosa terserang flu atau infeksi saluran pernafasan lainnya, risiko tubuhmu terserang serangan jantung bisa lima kali lebih besar selama 3 hari setelah diagnosis. Ini karena infeksi bisa menimbulkan efek inflamasi atau pembengkakan yang bisa memicu serangan jantung atau stroke.
Gangguan organ ginjal
Sebuah penelitian tentang pasien dengan usia tua di Rotterdam Belanda menemukan bahwa memiliki ginjal yang lemah, bahkan tanpa gangguan ginjal serius, bisa menempatkanmu mengalami risiko tinggi serangan jantung.
Lingkungan perkotaan
Menurut sebuah penelitian di Jerman, lingkungan perkotaan yang khas dengan macet kendaraan, asap kendaraan, rokok, asap pembakaran sampah, dan segala jenis polusi udara ternyata juga membuat tubuh lebih rentan terkena serangan jantung.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tubuh dua kali lebih rentan mengalami kematian karena terkena penyakit cardiopulmonary (berhubungan dengan paru-paru dan jantung) karena polusi.
Suplemen kalsium
Suplemen kalsium biasanya diperlukan bagi orangtua untuk mencegah osteoporosis, dan wanita hamil karena saat hamil kalsium dalam tubuh wanita akan banyak diserap bayi dalam kandungan. Sebuah penelitian di New Zealand menemukan bahwa wanita yang minum 1 gram kalsium sitrat rutin selama 5 tahun memiliki potensi 2 kali lipat mengalami serangan jantung.
Penelitian lainnya menemukan bahwa orang-orang (khususnya wanita) yang minum suplemen kalsium 500 mg per hari punya 30% kecenderungan mengalami serangan jantung. Jadi, jangan mengonsumsi suplemen kalsium jika tak perlu, kecuali jika kamu adalah ibu hamil atau orang tua yang memang disarankan oleh dokter untuk mengonsumsinya. (Yayan – www.harianindo.com)