Harian IndoMalang – Kampung kumuh dipinggir aliran Sungai Brantas yang terletak di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, tiba-tiba menjadi terkenal dan banyak wisatawan yang penasaran ingin melihatnya setelah seluruh dinding rumah di kampung tersebut dicat dengan beraneka macam warna.
Ya, kampung itu kini terkenal dengan nama Kampung Warna-Warni.
Awalnya kampung ini terlihat kumuh dan tidak teratur layaknya kampung yang berada di pinggir sungai pada umumnya namun beberapa mahasiswa dari Public Relations Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya memberikan ide agar kampung kumuh ini dicat dengan cat warna-warni seperti yang terdapat di Kota Rio de Janeiro, Brazil.
“Inspirasinya dari sana. Tapi kalau di sana kan rumahnya kotak-kotak. Tapi kalau di sini rumah kampung biasa,” katanya HarianIndo, Kamis (28/7/2016).
Kampung Warna-Warni kini menjadi perhatian banyak wisatawan yang kebetulan berkunjuung ke Kota Malang karena penampakannya yang sangat mencolok.
Pemerintah Kota Malang juga berencana akan menjadikan Kampung Warna-Warni ini menjadi tujuan wisata baru di Malang.
“Apa pun ini akan menjadi obyek wisata,” kata Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji saat berkunjung ke Kampung Warna-Warni, Rabu (27/7/2016).
Karena itu, Pemkot Malang berencana akan membenahi kampung ini dan sekitarnya agar terlihat lebih indah dan teratur sebagai tujuan wisata. Salah satunya dengan mengecat seluruh rumah yang berada di pinggir Sungai Brantas.
Sementara ini rumah yang dicat baru yang ada di sisi selatan sungai, yakni yang terletak di RT 6, 7 dan 9 Kelurahan Jodipan. Sedangkan kampung yang berada di sisi utara sungai yang termasuk wilayah Kelurahan Kesatrian masih belum dicat dan masih terlihat kumuh.
“Nanti di wilayah yang sana juga harus dicat. Supaya kedua-duanya, antara utara dan selatan ini benar-benar menjadi Kampung Warna-Warni,” jelasnya.
Selain mengecat rumah, Pemkot Malang juga akan berupaya agar sungai yang melalui Kampung Warna-Warni terlihat bersih dengan memasang jarring sampah di hulu sungai.
(Samsul Arifin)
