Jakarta – Di kalangan kaum urban Jakarta, terdapat sebuah fenomena sosial yang cukup menarik. Gaya hidup glamour para kaum sosialita menghadirkan fenomena kegiatan arisan.
Pada hakekatnya, arisan merupakan ajang untuk bersilahturahmi antar sesama anggotanya, mulai dari keluarga, teman kerja, tetangga, dan lain sebagainya.
Namun bagaimana jadinya apabila sebuah arisan sudah berbelok arah menjadi ajang memperebutkan brondong, tentu sangat mengejutkan, bukan? Entah apa yang menjadi latar belakang terbentuknya arisan brondong tersebut. Namun menurut banyak pendapat, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, bisa karena bentuk tubuh yang mulai tidak indah lagi, sehingga membutuhkan pria-pria yang bisa menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya. Atau, karena perempuan-perempuan kaya tersebut masih membutuhkankehangatan tambahan, selain dari pasangan resminya.
Hasil pantauan Harian Indo, Kamis (28/7/2016), pria-pria yang sering diperebutkan di dalam arisan, usianya rata-rata 20-30 tahun. Bahkan, ada juga yang masih duduk di bangku SMA. Yang bisa dipastikan, pria-pria tersebut adalah orang-orang yang akrab dengan kehidupan atau para kaum sosialita, alias bukananakbaru yang khusus dipesan dari germo. Faktanya, arisan ini hanya dilakukan untuk mencari kesenangan dan menjadi hiburan semata. Meski dalam perjalanannya, para brondong kerap melayani dan menerima imbalan dari pemenang arisan. Konon katanya tuh wanita berusia matang dengan rentang usia 35 tahun ke atas mulai mengalami krisis percaya diri. (Yayan – www.harianindo.com)