Poso – Aparat gabungan TNI dan Polri di Operasi Tinombala 2016, Poso, Sulawesi Tengah, meningkatkan kesiagaan di sejumlah titik pos sekat yang terdapat di Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara.
Pengamanan ketat tersebut dilakukan guna mengantisipasi keluar masuknya orang-orang tak dikenal pasca-tewasnya dua terduga teroris Poso, Santoso alias Abu Warda beserta temannya Muhktar alias Kahar.
Hingga Rabu (20/7/2016), pada sejumlah titik pos pengamanan, baik di pos pengamanan di jalur Trans Sulawesi dan pos sekat pengamanan yang ada di perkampungan warga, belasan petugas gabungan dengan senjata lengkap disiagakan.
Di Pos sekat Tinombala yang ada di Desa Pantango Lemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, misalnya, sebelum melintas, seluruh pengguna jalan harus memperlihatkan kartu identitas mereka kepada petugas. Seluruh barang bawaan, baik yang ada dalam mobil ataupun pada bagasi kendaraan roda dua, juga diperiksa.
Kepala Operasi Tinombala 2016 Kombes Polisi Leo Bona Lubis mengatakan, pasca-tewasnya Santoso dan Mukhtar, pengamanan pintu keluar masuk Poso terus ditingkatkan untuk mengantisipasi gangguan dari kelompok tertentu sekaligus untuk mencegah keluarnya kelompok Santoso dari wilayah Poso.
“Pengamanan kami tingkatkan. Ini adalah bentuk kesiagaan petugas, selain untuk mengantisipasi gangguan dari kelompok tertentu juga dalam rangka mengantisipasi keluar masuknya anggota jaringan teroris Santoso,” ungkap Leo. (Yayan – www.harianindo.com)