Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut menggandeng investor Tiongkok untuk membiayai pembangunan proyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW). Arief Poyuono, politisi Gerindra, pun mengomentari kabar tersebut.
“Karena sampai hari ini, untuk proyek pembangunan pembangkit listrik kapasitas 35 ribu MW itu masih belum jelas dan masih dalam tahap MoU saja,” jelas Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut, Minggu (17/7/2016).
Walaupun masih belum pasti, Arief mengkhawatirkan jika pada akhirnya kita akan meminjam lagi dari China Development Bank (CDB) seperti tiga bank BUMN lalu, yang masing-masing ngutang USD 1 miliar yang diprakarsai oleh Menteri BUMN Rini Soemarno
“Karena nyatanya pinjaman itu malah disalurkan ke pihak swasta seperti ke Sinar Mas Grup. Atau juga untuk menutupi tagihan hutangnya Arifin Panigoro untuk mengakusisi Newmont. Tapi tidak untuk mendukung proyek proyek baru seperti pembangunan infrastruktur,” cetusnya.
Hingga pada akhirnya nanti, dalam rangka menggenjot proyek infrastruktur dan menutup defisit, Pemerintah pun akan mengoptimalkan pendapatan dana untuk menutup defisit dengan cara menerbitkan Surat Utang Negara.
“Saya rasa sulit keadaan keuangan negara untuk bisa ditolong, kalau pola-pola Jokowi hanya seperti orang mengemis untuk cari dana di luar negeri. Ditambah komposisi menteri ekonominya juga banyak ngasih khayalan sama Jokowi,” pungkas Arief. (Yayan – www.harianindo.com)