Blitar – Warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar menolak dengan keras izin pendirian Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) yang berada di lingkungannya.
Warga pun berbondong-bondong mendatangi tim Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Blitar yang tengah memverifikasi perizinan pendirian gereja YHS agar tidak jadi mengeluarkan rekemondasi izin.
Penolakan tersebut adalah buntut dari video khotbah pendeta Ruth Ewin dari Gereja YHS) di media sosial youtube yang mengaku sebagai cucu kiai pondok pesantren Tebuireng Jombang.
“Kami minta gereja untuk ditutup. Sebab kami tidak bisa menerima sikap menjelek jelekkan dan telah diunggah ke media sosial, “ ujar Sukarji, juru bicara warga yang juga salah satu tokoh agama di Kelurahan Karangsari, Minggu (17/7/2016). Rekaman video ceramah pendeta Ruth di depan jemaat gereja itu berjudul “Ex Muslim cucu Kyai Pesantren Tebuireng jadi pendeta”.
Rekaman tersebut beredar luas menjelang lebaran Idul Fitri 2016 ini. Umat Islam, khususnya warga nahdliyin tentu faham bahwa pesantren Tebuireng identik dengan pendiri NU Hadratussyech KH Hasyim As’yari. Ponpes Tebuireng merupakan tempat kelahiran sekaligus berkumpulnya keluarga besar almarhum mantan Presiden RI KH Abdurrrahman Wahid alias Gus Dur yang merupakan cucu Mbah Hasyim Asy’ari. Tidak hanya meresahkan umat muslim di Kota Blitar, PWNU Jawa Timur bahkan turun tangan mengusut masalah ini.
Pihak keluarga besar Ponpes Tebuireng secara khusus juga telah mengirimkan utusan untuk mengklarifikasi masalah ini. Pendeta Ruth mengakui telah berdusta dan gereja YHS juga telah menyatakan permintaan maaf. (Yayan – www.harianindo.com)