Jakarta — Lebaran tinggal mengihitung hari. Nah, kosmetik dengan bahan berbahaya pun semakin marak. Karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bakam mengeluarkan imbauan kepada masyarakat. Mereka diminta untuk mewaspadai peredaran kosmetik berbahaya. Biasanya, bentuknya adalah parsel.
”Sebab, kosmetik, obat tradisional, dan suplemen kesehatan jadi komoditas yang dipakai untuk paket-paket Lebaran,” kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM Ondri Dwi Sampurno pada Kamis (30/6/2016).
Menurut dia, tahun ini BPOM melakukan intensifikasi pengawasan obat tradisional, kosmetik, dan suplemen kesehatan.
Intensifikasi itu dilakukan bersamaan dengan pengawasan terhadap pangan kedaluwarsa dan pangan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
Dalam intensifikasi BPOM hingga 28 Juni 2016, ditemukan 146.360 kosmetik yang tidak terdaftar di Badan POM, 5.235 kosmetik mengandung bahan berbahaya, dan 1.298 kosmetik kedaluwarsa.
Sejauh ini, BPOM belum menemukan adanya kosmetik berbahaya dalam parsel Lebaran. Kendati demikian, Ondri tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan itu.
Terlebih lagi, dia melanjutkan, parsel Lebaran yang berisi kosmetik tengah menjadi tren saat ini.
”Sarana distribusinya juga dia pakai paket-paket Lebaran karena sudah mulai tren paket Lebaran berisi kosmetik, obat tradisional, dan suplemen,” kata Ondri.
Untuk obat tradisional, BPOM menemukan 39.840 obat tradisional tidak terdaftar di Badan POM, 9.048 obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, dan 241 obat tradisional rusak atau kedaluwarsa.
Selain itu, BPOM mememukan 3.591 suplemen kesehatan tidak memenuhi ketentuan (TMK). (Tita Yanuanari – www.harianindo.com)