Jakarta – Paulus Romundo adalah mantan anggota Teman Ahok. Namun, dia memutuskan keluar dari organisasi relawan tersebut. Selain itu, dia menjelaskan, relawan tersebut tidak memiliki transparasi terkait dengan dana
”(Asal dana) tidak pernah dipublikasikan, bahkan website itu baru kemarin sampai 2015 setahu saya (update terakhir). Januari sampai sekarang belum ada. Kayak di mal-mal itu belum ada. Bohong kalau enggak sewa, kan dananya luar biasa,” kata Paulus pada Sabtu (25/6/2016).
Sebelumnya, Teman Ahok diterpa isu menerima dana dari pengembang reklamasi teluk Jakarta. Oleh karena itu, menurut eks relawan Teman Ahok ini, seharusnya dengan begitu Teman Ahok bisa lebih transparan terkait penerimaan dana.
”Kalau ada sumbangan laptop, dana okelah orangnya enggak disebut. Tapi dilaporkan di website kan begitu. Sumbangan 150 laptop, printer, harusnya kan ditulis, jadi transparan. Bahasa mereka transparan tapi faktanya kan tidak,” katanya.
Bahkan, ada anggota relawan yang bertanya, lalu mereka justru dipecat oleh jajaran pengurus Teman Ahok.
”Kalau kita bertanya itu justru banyak yang dipecat. Atau, mereka enggak senang pokoknya KTP sudah titik. Lu mau dapat duit enggak? Kayak karyawan sama buruh. Kita kasih saran, mereka antikritik. Sombongnya luar biasa. Emang targetnya luar biasa 1 juta itu susah untuk tiga bulan. Aneh saja bisa 1 juta KTP. Dua hari lalu baru 650 ribu yang terverifikasi,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)