Serang – Ulama Kota Serang tidak habis pikir. Hal tersebut terkait dengan sumbangan kepada Sueni. Dia adalah pemilik warung yang beberapa hari lalu terkena razia satpol PP. Saat itu, dagangan Sueni pun disita.
Ketua PC NU Kota Serang Matin Syarkowi menjelaskan, donasi tersebut dinilainya salah kaprah. Sebab, masih banyak pihak yang memerlukan bantuan daripada Sueni.
”Terus terang kami merasa aneh ketika satpol PP melakukan penertiban malah disalahkan,” ujar Matin di Kota Serang pada Senin (13/6/2016).
Matin menjelaskan, ada tindakan politik dari kejadian donasi itu. Sebab, tidak mungkin para tokoh nasional sampai Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara dan menyalahkan prosedur Satpol PP.
”Kami benar-benar tersinggung. Seolah-olah menyudutkan umat islam di Kota Serang dengan tudingan tidak toleransi. Kami mohon yang berada di pusat jangan sembarangan bicara tanpa tahu kondisi di lapangan seperti apa. Sebab hanya akan memperkeruh suasana. Mereka sibuk mengomentari masakan yang diangkut, tapi tidak memberikan peringatan kepada para pedagang yang berjualan di luar jam yang telah ditetapkan,” tegasnya.
”Jangan samakan Kota Serang dengan Jakarta atau daerah lainnya. Kita ini Bhineka Tunggal Ika, harus saling menghargai. Tapi jangan salah kaprah, yang harus dihargai itu orang yang sedang berpuasa dan bukan sebaliknya,” tambahnya.
Di tempat berbeda, Ketua Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA) Banten Alwiyan Syam’un menganggap Sueni tak menghargai umat Islam yang berpuasa.
“Saya mendukung penegakan aturan sebagai upaya mewujudkan ketertiban dan keadilan, itu hal yang normatif. Dibulan suci Ramadan ini kita tingkatkan perasaan kita diarahkan kepada sesuatu yang indah, kebaikan, cinta kepada Allah SWT dan kasih sayang sesama manusia,” kata Alwiyan Syam’un. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)