Jakarta – Jelang Pilgub 2017, kondisi politik di Jakarta semakin dinamis. Sebagaimana diketahui, petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal maju lewan jalur independen. Pihaknya pun kerap didapati berkomunikasi politik dengan PDIP.
Meski Demikian, Pengamat Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Aryanto menilai partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut mungkin bersar tidadk akan bergabung dengan partai politik pendukung Ahok.
”Kalau sekedar mendukung, sepertinya imposibble. PDIP kan punya pride, punya harga diri, dia pasti akan melaju dari dari jalur parpol,” kata Gun Gun pada Minggu (12/6/2016).
Selain itu, PDIP memiliki gensi yang tinggi. Sebab, mereka mempunyai 28 kursi di DPRD. Jumalh tersebut lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
”Karena dia sebagai partai yang bisa melaju mengusung kandidat, itu menjadi hal yang aneh ketika partai bisa melaju dengan kandidat sendiri malah mendukung calon independen,” imbuh dia.
Namun menurutnya, situasi politik bisa berubah tergantung pada sikap Ahok. Jika Ahok merelakan diri diusung partai, maka dipastikan PDIP akan kembali menjagokan mantan Bupati Belitung Timur itu, sebagaimana Pilkada DKI 2012 lalu.
”Itu akan sangat ditentukan oleh sikapnya pak Ahok, kemungkinan bisa saja rujuk seperti tahun 2012, dia diusung oleh PDIP dan Gerindra,” jelas Gun Gun.
Sementara itu, dalam beberapa kesempatan Ahok memastikan sikapnya untuk maju lewat jalur independen didorong oleh dukungan KTP yang telah dikumpulkan oleh organisasi pendukungnya, Teman Ahok. Ia pun merasa, jika meninggalkan Teman Ahok dan bergabung dengan partai, akan membuat para pendukungnya kecewa berat. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)