Samoa – Penduduk di Samoa bakal mengeluarkan larangan tentang masuknya Islam di negara kepulauan pasifik tersebut. Sekjen Gereja Samoa mengungkapkan, muslim hanya mengakibatkan ancaman bagi negara dengan seluas 2.800 kilometer persegi tersebut.
Sekjen Gereja Samoa Pendeta Ma’augu Motu meminta pemerintah tidak mengizinkan kehadiran Islam di negara tersebut. ”Agama ini merupakan ancaman masa depan negara,” katanya sebagaimana diberitakan Independent Selasa (25/5/2016).
Alasannya, pihaknya mencegah penduduk Samoa dari pengaruh Islam global yang dinilai terlalu membahayakan. ”Ada begitu banyak muslim yang baik. Tapi masih ada mereka yang berbahaya yang akan mengancam perdamaian kami,” ujarnya.
Selain itu, pendeta Ma’augu sudah mendesak pemerintah dan Perdana Menteri Tuilaepa Sailele Malielegaoi untuk mematenkan larangan tersebut. Padahal, sebelumnya, Malielegaoi telah mengumumkan kebebasan beragama dalam Konstitusi Samoa.
Pihaknya pun tidak menolak bila sikapnya ini disamakan dengan langkah rasis calon presiden AS, Donald Trump. Namun, keinginan tersebut ditolak Kepala Imam Samoa Mohammed bin Yahya.
Menurut dia, organisasi dan penduduk Kristen diminta lebih menerima kehadiran agama lain dan tidak membeda-bedakan. Imam Mohammed bin Yahya mengingatkan, Samoa bakal mendapat pertentangan tantangan yang cukup besar bila tetap menerapkan hal tersebut. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)