Surabaya – Belum lama ini Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan konsep khilafahnya dituding oleh Gerakan Pemuda Ansor sebagai ideologi anti Pancasila. Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara HTI Jawa Timur Harun Musa membantah dengan mengklaim bahwa konsep khilafah justru untuk memperkuat persatuan Indonesia.
Berdasar informasi yang dihimpun tim Harian Indo, Senin (2/5/2016), Harun menjelaskan bahwa syariat Islam telah merinci bagaimana memersatukan dan menumbuhkan rasa kebangsaan, serta soal agama. Bahkan bila konsep khilafah dijalankan, niscaya tak ada lagi korupsi dan bangsa Indonesia akan makin kuat.
“Kami cinta NKRI. Yang jelas jangan sampai bangsa ini jadi terpecah belah,” ungkap Harun pada Minggu (1/5) kemarin.
Lebih lanjut Harun menjelaskan bahwa konsep yang dianut HTI juga menolak negara melepas daerah yang menjadi wilayahnya, serta menolak BUMN dijual ke pihak asing. Ia mencontohkan ketika Indonesia melepas Timor Timur, saat itu HTI menjadi salah satu yang paling keras menolak dengan demo di Istana Negara.
“Kami juga menolak badan usaha milik negara dijual kepada asing. Jadi sebetulnya yang anti Pancasila itu kami atau mereka yang setuju menjual BUMN ke asing?” pungkas Harun. (Rani Soraya – www.harianindo.com)